Ukurannya sangat kecil dan terbuat dari bambu. Panjangnya sekitar 10 cm dengan lebar sekitar 2 cm. Bentuknya memang kecil, namun suaranya begitu kaya. Dia bisa menghasilkan bunyi goong, kendang, saron, dan yang lain. Alat musik ini dinamakan karinding.
Karinding merupakan jenis alat musik harpa mulut yang dimainkan dengan cara disimpan di mulut lalu dipukul. Dalam sejarah, tidak disebutkan secara jelas kapan kejayaan atau lahirnya alat musik ini. Namun dalam literatur abad ke-15, Saweka Darma Sanghyang Siksakandang Karesian, nama karinding sudah disebut-sebut.
Istilah karinding berasal dari kata ka yang berarti lanceuk atau kakak, dan rinding yang pada zaman dahulu berarti seni. Itu berarti karinding bermakna kakaknya seni. Meski demikian, di beberapa daerah di Sunda arti karinding bermacam-macam tergantung dari cerita yang dikembangkan di daerah yang bersangkutan.
Seperti di Cineam, Tasikmalaya, karinding diartikan sebagai binatang yang hidup di air. Bunyi dasar alat musik ini memang menyerupai binatang air atau tongeret jika di udara.
Karinding tak hanya dimiliki oleh masyarakat Sunda. Alat musik harpa mulut ini dimiliki pula oleh warga Jawa Tengah dengan sebutan rinding dan suku dayak yang diistilahkan sebagai karimbi. Di Sunda sendiri berkembang tiga jenis alat musik harpa mulut, yakni rinding, karinding, dan genggong.
Perbedaan ketiga alat itu terlihat dari cara memainkannya. Kalau rinding, dimainkan dengan cara menarik benang yang menempel di alat itu. Sedangkan genggong disentir (digetarkan dengan ujung jari), dan karinding akan menghasilkan suara ketika dipukul.
Alat musik sejenis ini juga ditemukan di belahan dunia lain seperti Filipina dan Cina. Di Cina, alat musik tersebut bernama kubing dan bahan bakunya berupa bambu. Alat serupa juga bisa ditemui di kawasan Eropa, tapi bahan dasarnya metal.
''Ada beragam nama di Eropa, salah satunya dikenal dengan sebutan harpa Dewa Zeus,'' ujar pemerhati karinding, Yoyogasmana. Cara memainkannya adalah digigit, lalu disentir. Di Afrika, ditemukan pula alat musik yang terbuat dari regang kai. Bentuknya melengkung seperti busur panah. Di tengahnya terdapat benang, sehingga jika dipukul akan mengeluarkan bunyi.
Berbagai jenis alat musik harpa mulut itu hanya mampu menghasilkan suara yang monoton. Namun tidak demukian dengan karinding. Hanya, suara karinding tidak begitu kuat, sehingga membutuhkan alat bantu seperti speaker.
Karinding yang terbuat dari pelepah kawung putih suaranya lebih halus dan sangat rendah. Biasanya, alat musik yang bisa ditemui di Baduy ini digunakan untuk acara ritual dan berbau mistis sebagai alat komunikasi dengan Sang Pencipta. Karinding dari pelepah kawung putih ini lebih dikenal sebagai alat musik laki-laki.
Sedangkan karinding untuk perempuan, biasanya terbuat dari bambu. Bentuknya seperti tusuk konde. Karenanya di zaman dulu, perempuan selalu membawa karinding kemana pun dengan menyimpannya di rambut. Ketika mereka merasa bosan di ladang, karinding akan dimainkan dan menjadi alat komunikasi antarteman.
Hasil permainan karinding setiap orang akan berbeda. Hal itu tergantung dari struktur mulut. Makanya tak heran jika seseorang bisa membedakan mana kekasihnya atau bukan dengan cara memainkan karinding. ''Makanya alat ini disebut alat yang personal,'' ungkap Yoyo, sapaan Yoyogasmana.
Yoyo mengungkapkan bahwa karinding sempat menghilang. Ia bersama teman-temannya baru menemukan kembali karinding pada 2005. ''Memang, karinding tidak mati, masih ada orang yang menggunakannya,'' tutur dia. Namun tidak diketahui siapa dan di mana orang yang mengembangkannya.
''Orang sepuh di Tasik yang umurnya sudah sangat tua terhenyak ketika melihat saya memainkan karinding. Dia bilang, dulu kakek buyutnya sering memainkan alat tersebut,'' kata Yoyo. Untuk mengenalkan karinding, Yoyo pun melakukan workshop ke sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Kanada, dan Cile. Kini, literatur karinding pun sudah bisa dibaca di internet, meskipun masih terbatas.
Karinding yang dikenal sebagai alat musik sebenarnya mempunyai fungsi utama sebagai pengusir hama. Getaran karinding menghasilkan frekuensi tertentu getaran ultrasonik. Namun fungsi yang satu ini tidak banyak dikenal.
Sumber: ren@republika | yoyoyogasmana@multiply | kaypacha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar